Dihajar Kanan-Kiri, Masih Oke Belanja Saham Batu Bara?
14 Agustus 2021, 08:54:28 Dilihat: 481x

Jakarta - Emiten tambang batu bara memang menjadi salah satu pilihan investor pasar modal yang ingin mencari cuan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tercatat beberapa saham sektor ini seringkali masuk dalam top gainers pasar saham dalam negeri, sebut saja PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Harum Energy Tbk (HRUM) hingga PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Senin lalu (9/8), harga baru bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 161,3/ton, melesat 4,05% dari akhir pekan lalu.

Sementara itu, pada perdagangan Rabu (11/9), harga batu bara di pasar ICE New Castle tercatat US$ 163,8/ton, melonjak 1,38% sekaligus menyentuh rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.

Namun di tengah tren kenaikan harga batu bara global, masih ada tekanan. Tekanan itu mulai dari tren green energy hingga desakan bagi perbankan untuk membatasi eksposur kredit ke perusahaan batu bara.

Satu isu lagi yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan 34 perusahaan dilarang mengekspor batu bara karena tidak memenuhi kewajiban pasokan batu bara sesuai kontrak penjualan dengan PT PLN (Persero).

Lantas masih oke untuk masuk ke saham emiten batu bara?

Presiden Direktur PT Maybank Kim Eng Sekuritas, Willianto Ie, menegaskan di tengah sejumlah sentimen, mengoleksi saham emiten baru bara masih prospek.

Apalagi di tengah harga batu bara kian menanjak naik hingga menyentuh rekor terbarunya di atas US$ 160/ton, saham-saham emiten batu bara di BEI belum selaras, artinya ada potensi besar penguatan.

Menurut Willianto Ie, saham-saham emiten batu bara belum bergerak menanjak karena laporan keuangan semester dari satu produsen emas hitam ini masih terimbas dari harga rendah tahun lalu.

Dengan demikian, kenaikan harga batu bara yang mencapai US$ 160 per ton belum mencerminkan kinerja perusahaan dari laporan keuangan yang sudah keluar. Dampaknya nanti akan terlihat pada laporan full year 2021.

"Perusahaan batu bara akan tumbuh pesat pada kuartal berikutnya selama harga batu bara ini bertahan. Kalau kita lihat antara harga batu bara dan harga saham emiten tambang batu bara, masih tertinggal baik historical maupun kondisi sekarang," katanya dalam program Investime, CNBC Indonesia, Selasa (10/9/2021).

"Laporan keuangan [emiten batu bara] semester 1 masih belum kinclong, belum terlihat tapi nanti di di semester 2 atau full year baru terlihat. Dan tahun depan juga bisa memberi dividen [keuntungan dari laba bersih] yang bagus," tambahnya.

Menurut Willianto justru saat ini adalah kesempatan untuk mengumpulkan saham batu bara. Meski masih ada faktor penghambat baik dari harga batu bara itu sendiri, faktor pajak, juga faktor lingkungan atau eviromental social, good governance(ESG).

"Tapi dengan harga sekarang itu layak dikumpulkan, dengan potensi profit dan dividen tahun mendatang itu yang sangat baik," jelasnya.

Selain itu menurut Willianto, tren harga batu bara ini masih bisa menanjak, yang ditopang dari sentimen hubungan antara China dan Australia masih belum pulih secara geo politik, kondisi cuaca hujan yang menghambat pasokan batu bara, juga permintaan yang sedang menanjak.

"Kondisi supply dan demand saat ini sangat mendukung. Belum lama ini juga ada larangan dari ekspor dari 34 perusahaan batu bara Indonesia juga membuat harga batu bara ini melesat," jelasnya.

Seperti yang diketahui pemerintah Indonesia memberikan sanksi kepada, 34 perusahaan batu bara dalam negeri, yang mangkir dari kewajiban memenuhi pasokan ke PT PLN Persero dan atau PT PLN Batubara. Sanksinya berupa larangan eskpor hingga kewajibanya dipenuhi.

Dia mengatakan sentimen harga komoditas ini memang biasanya berbanding lurus dengan kinerja perusahaan. Harga batu bara naik akan berbarengan mendorong kinerja perusahaan batu bara. Menurutnya semua harga saham perusahaan batu bara akan terdorong naik.

"Nanti tinggal pilih mana yang punya cost rendah, mana growth emiten yang tinggi. Untuk fase awal ini naiknya akan berbarengan. Untuk investor yang ikut tren ini beli saja market leader-nya, karena likuiditas bagus jadi mau beli atau jual gampang. Seperti PTBA dan ADRO," jelasnya.

 

cnbcindonesia.com

Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.