Wahyu Dwi Anggoro - Okezone
YERUSALEM – Pemimpin Yahudi Ortodoks Israel, Rabbi Ovadia Yosef, wafat pada usia 93 tahun. Sekira 700 ribu warga Yahudi Orodoks berkumpul di Kota Yerusalem untuk menghadiri pemakamannya.
Selain menjadi pemimpin spiritual, Rabbi Yosef juga tokoh politik berpengaruh di Israel. Dia berpolitik melalui Partai Shas yang dipimpinnya.
“Israel kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Dia adalah pemimpin bagi ribuan orang,” ujar Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu, seperti dikutip Sky, Selasa (8/10/2013).
Rabbi Yosef tidak selalu membawa pesan perdamaian. Pria kelahiran Irak tersebut dikenal sangat membenci warga Arab dan Palestina. Dia kerap menyebut warga Palestina dan Arab sebagai ular.
Rabbi Yosef juga mendukung kebijakan pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Dia menyebut kebijakan tersebut sudah ditakdirkan oleh Tuhan. Dia mengecam Perdana Menteri Ariel Sharon yang menarik militer Israel dari Jalur Gaza pada 2005.
Nasib kelompok Yahudi Ortodoks diperkirakan akan tertekan sepeninggal Rabbi Yosef. Sebagian besar warga Israel menganggap kelompok Yahudi Ortodoks terlalu diistimewakan pemerintah. Mereka menuntut hak-hak yang dimiliki kelompok tersebut dicabut. Salah satunya seperti hak untuk tidak mengikuti wajib militer.