Fajar Nugraha - Okezone
Banjir yang melanda Kamboja (Foto: Reuters)
PHNOM PENH - Air Sungar Mekong di Kamboja meluap akibat hujan yang mendera. Bencana ini menyebabkan setidaknya 83 warga tewas dan banjir pun mempengaruhi lebih dari 800 ribu warga.
"Hingga saat ini, 83 orang dilaporkan tewas akibat tenggelam. Sementara lebih dari 800 ribu jiwa warga di 15 provinsi, terkena pengaruh banjir," ujar Wakil Presiden Komite Nasional Penanggulangan Bencana Kamboja Nhim Vanda, seperti dikutip Xinhua, Senin (7/10/2013).
"Pihak berwenang terus melakukan evakuasi terhadap warga yang terkena pengaruh banjir. Sebagian besar dari mereka diamankan ke daratan yang lebih tinggi," lanjutnya.
Vanda menambahkan, sekira 120 ribu rumah dan 120 ribu hektare (ha) lahan padi juga dilaporkan mengalami kerusakan parah. Hal ini dikhawatirkan bisa membuat petani mengalami gagal panel.
Menurut Vanda, volume air dari Sungai Mekong saat ini tidak mengancam wilayah timur laut Kamboja. Namun banjir yang tiba-tiba melanda masih tampak memenuhi beberapa provinsi di wilayah barat laut, termasuk kota pariwisata Siem reap, Angkor, Provinsi Pursat, Battambang, Banteay Meanchey dan Pailin.
"Di Provinsi Seam Reap, volume air masih dianggap membahayakan. Lebih dari 4.000 rumah bahkan tenggelam dan 6.000 keluarga terpaksa meninggalkan rumah mereka ke tempat yang aman," tutur Vanda.
Hujan deras yang memicu banjir juga sempat menyebabkan kerusakan kecil di sebuah lokasi wisata Siem Reap. Sebuah pohon besar rubuh dan menimpa Kuil Preah Khan yang dibangun pada abad 12, di lokasi Taman Arkeologi Angkor.
Menurut Deputi Direktur Jenderal Taman Arkeologi Angkor, Sok Leakna, pohon yang menimpa bangunan bersejarah itu berukuran tinggi 30 meter dan lebar dengan diameter 0.8 meter. Akibat tertimpa pohon itu, kuil tersebut rusak.
Banjir ini bukanlah yang pertama kali menimpa Kamboja. Sebelumnya pada 2011, lebih dari 150 orang dilaporkan tewas akibat banjir yang menyerang hampir seluruh Kamboja. (faj)