Wahyu Dwi Anggoro - Okezone
Sergei Lavrov dan John Kerry (Foto: Sky)
JENEWA – Pemerintah Suriah memulai proses pemusnahan senjata kimia miliknya. PBB telah menerima surat yang menyatakan Suriah bergabung Konvensi Pelarangan Senjata Kimia.
“Dalam suratnya, Presiden Bashar al Assad berjanji akan memusnahkan senjata kimianya,” ujar juru bicara PBB, seperti dikutip Guardian, Jumat (13/9/2013).
“Dia berharap diplomasi berjalan mulus untuk mempercepat prosesnya,” lanjut juru bicara tersebut.
Di PBB, Assad diwakili Rusia untuk berunding dengan Amerika Serikat (AS). Negosiasi dilakukan untuk menentukan prosedur pemusnahan senjata kimia Suriah. Rusia mengutus Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov untuk melakukan perundingan. Sementara AS menunjuk Menteri Luar Negeri John Kerry.
“Kata-kata dari Pemerintah Suriah saja tidak cukup,” ujar Kerry, di tengah proses diplomasi di markas PBB di Kota Jenewa, Swiss.
“Ini bukan main-main. Pemerintah Suriah harus membuktikannya secara nyata. Kami percaya rencana ini bisa terealisasi,” tambahnya.
AS dan Rusia dikabarkan masih berdebat soal status pemusnahan senjata kimia. AS ingin pemusnahan itu bersifat resmi dan didasari oleh resolusi PBB. Dengan begitu, Suriah akan menerima sanksi jika mangkir dari janjinya. Sedangkan Rusia mengusulkan agar pemusnahan senjata kimia bersifat sukarela.
(ade)