Fajar Nugraha - Okezone
Militer Filipina (Foto: Reuters)
MANILA - Pemerintah Filipina dikabarkan siap untuk menggunakan kekerasan guna mengatasi ancaman dari kelompok Moro National Liberation Front (MNLF). Saat ini kelompok separatis itu terus bertahan di Kota Zamboanga.
Juru Bicara Kepresidenan Filipina Edwin Lacierda mengatakan, pasukan pemerintah siap mengatasi krisis di Zamboanga. Saat ini, sekira 100 orang warga masih disandera oleh para pengikut Nur Misuari tersebut.
"Ketika pemerintah terus mengupayakan upaya damai atas situasi ini, tetap saja pemerintah juga tidak akan segan-segan menggunakan kekerasan demi melindungi warga," ujar Lacierda, seperti dikutip Shanghai Daily, Kamis (12/9/2013).
Menurut Lacierda, saat ini adalah waktunya para pengikut Misuari bekerja sama untuk mengatasi permasalahan dengan cara damai secepat mungkin. Lacierda juga memberi peringatan kepada pihak lain yang berusaha untuk mengambil kesempatan dalam krisis ini.
Lacierda merunut kepada Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), dan kelompok teroris Abu Sayyaf Group (ASG). Sebelumnya dilaporkan, pasukan Filipina terlibat baku tembak dengan pihak BIFF dan Abu Sayyaf di Lamitan, Provinsi Basilan.
"BIFF dan ASG mengira bisa mengambil keuntungan dari situasi ini. Mereka salah. Pasukan pemerintah saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap mereka," imbuh Lacierda.
Serangan yang dilakukan oleh MNLF di wilayah selatan Filipina telah berlangsung selama empat hari. MNLF melakukan serangan tersebut dengan maksud untuk merusak rencana negosiasi damai yang dilakukan oleh Moro Islamic Liberation Front (MILF) dengan Pemerintah Filipina. MILF adalah saingan dari MNLF. (faj)