Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring selama ini memang dikenal sebagai salah satu pejabat publik yang aktif di jejaring sosial Twitter. Situs Famecount.com pun pernah mencatat politisi Partai Keadilan Sejahtera ini berada di peringkat 24 politisi dunia paling populer di jejaring sosial.
Saat berkunjung ke kantor redaksi VIVAnews, Tifatul pun menceritakan alasannya menggunakan Twitter. Menurut Tifatul, itu dilakukan agar tidak ketinggalan dinamika yang terjadi di media sosial.
"Jadi saya coba, buka akun Twitter. Itu pun ditentir dulu," kata Tifatul, Jumat, 4 Mei 2012. "Social media punya pengaruh luar biasa," ucapnya.
Di Twitter, Tifatul memang sering menciptakan tweet kontroversial. Tak jarang pula Tifatul men-tweet dalam bahasa 'alay'. Apa alasan Tifatul menggunakan bahasa 'Alay'?
Tifatul pun mengungkapkan kalau itu merupakan salah satu cara dia berkomunikasi, terutama kepada anak muda.
"Anak muda paling banyak. Menurut data Kemenkominfo, pengguna social media itu 64 persen ABG (anak baru gede). Sehingga kurang analisa, makanya sekali-kali saya keluarkan bahasa alay. Itu lihat pasar saja," ucap mantan Presiden PKS ini.
Kontroversi
Tifatul juga mengaku banyak 'serangan' yang dialamatkan kepadanya, melalui mention yang masuk. Dia tentu tidak langsung membalas 'serangan mention' tersebut. Untuk mengatasi banyaknya mention negatif, Tifatul pun punya cara unik.
"Jadi kalau sudah banyak serangan ke saya, saya kasih PR (Pekerjaan Rumah). PR-nya macam-macam. waktu itu serangan ramai, saya tulis saja dalam bahasa Inggris, kira-kira begini: 'Bagaimana mampu urus negara, urus istri saja tidak bisa'," ujar Tifatul.
Respon pun bermacam-macam. Banyak yang menyebut Tifatul menyindir seseorang. Tapi Tifatul menanggapinya dengan santai, karena itu merupakan lintas pikiran saja tanpa bermaksud menyinggung siapapun.
"Dalam pikiran saya, siapa yang tidak mampu mengurus istrinya jangan bermimpi bisa urus negara. urus satu orang saja tidak bisa. Itu hanya contoh," jelas Tifatul.
• VIVAnews