Anggota Polda Jawa Tengah menjalani program penurunan berat badan di halaman Mapolda Jawa Tengah kemarin. Kelebihan berat badan bagi anggota polisi dianggap merusak penampilan.
SEMARANG – Puluhan polisi gendut di Jawa Tengah (Jateng) menjalani program penurunan berat badan. Selain tidak ideal, kelebihan berat badan bagi seorang polisi juga dianggap merusak penampilan.Program pelangsinganyangdilakukansecara bersama-sama itu beragam mulai dari lari-lari keliling lapangan Mapolda Jateng, sit up, push up,hingga cek kesehatan.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Djihartono mengungkapkan, anggota yang wajib mengikuti program penurunan badan sebanyak 40 orang terdiriatas8perwiramenengah, 8 perwira pertama, 13 brigadir, dan 11 pegawai negeri sipil (PNS) Polri. “Ini memang program kami karena berat badan yang tidak ideal akan berdampak pada kinerjanya tidak akan maksimal,di samping merusak penampilan,”ungkapnya. Menurut dia,program penurunan berat badan ini akan dilakukansecararutin.
Merekadiberikan konsultasi dengan dokter di bidang kesehatan untuk mendapatkan pengetahuan bagaimana menjaga pola makan. “Ada petugas yang mencatat bagaimana perkembangan masing- masing,”lanjutnya. Dia mengatakan, mereka yang diwajibkan mengikuti program ini memang memiliki berat badan yang tidak ideal.“Ratarata polisi gendut ini beratnya di atas80kgdantidakidealdengan tinggi badannya,”katanya.
Sementara itu,Koordinator Indonesian Police Watch (IPW) Jawa Tengah,Untung Budiarso menyambut program tersebut. Fisik anggota Polri seharusnya bagus,berimbang antara berat badan dan tingginya. “Kalau tidak ideal, di lapangan tidak akan lincah,”ungkapnya. Sebelumnya,Kamis (13/12), puluhan polisi gendut di Polres Karanganyar,Jateng juga menjalani program pelangsingan. Di bawah terik matahari para polisi gemuk semangat mengikuti gerakan-gerakan yang diberikan instruktur senam di lapangan mapolres.
Para polisi berbadan gemuk ini pun dievaluasi setiap pekan. Usai menjalankan kegiatan senam dan diet,mereka wajib melakukan timbangan badan untuk mengetahui kemajuan dari program penurunan berat badan. Kapolri Jenderal Timur Pradopo mendukung razia polisi berbadan gendut.Polisi dengan berat badan di atas 100 kg kata dia, harus dipangkas agar bisa lari kencang menangkap penjahat. Posturtubuhyangtambun dan berperut buncit seringkali menyebabkan gerakan tubuh polisi menjadi terbatas.
Timur mengatakan, polisi sebaiknya memiliki bentuk tubuh yang proporsional. Untuk itu, lanjut dia, diadakan olahraga rutin mulai dari jogging, lari, push up dan beladiri.“ Saya kira semua semua polsek,polres,dan polda sudah punya program itu yang penting performancenya, semua harus slim,” kata akhir pekan lalu di Jakarta.
Sumber : seputar-indonesia.com