BEAUTYPRENEUR GO INTERNATIONAL
11 Desember 2012, 09:38:08 Dilihat: 304x

Profesi make up artist dan hairdresser bukan melulu menyoal pilihan warna perona mata atau tren rambut terbaru, melainkan juga membuka kesempatan kerja bagi masyarakat.
“Kami menyebut generasi baru make up artist itu sebagai beautypreneur,”ujar Wulan Tilaar Windarto,Vice Chairman Martha Tilaar Group,sekaligus Direktur Puspita Martha International Beauty School.Penata rias yang jago berbisnis sehingga bisa membuka lapangan kerja baru itu memang merupakan misi utama Puspita Martha.Karenanya,para siswa tidak hanya diajarkan berbagai ilmu mengenai kecantikan,tapi juga cara berbisnis dan berperan aktif dalam penciptaan lapangan kerja.
“Pendidikan formal memang penting, namun lewat Puspita Martha International Beauty School,Martha Tilaar Group ingin memberikan alternatif pilihan profesi yang menghasilkan di luar profesi dari pendidikan formal,”tutur Wulan dalam konferensi pers Puspita Martha Graduation 2012. Mengambil tema “A Celebration of Beauty Excellence”,Puspita Martha ingin merayakan kekuatan baru industri kecantikan yang selama ini belum banyak dilirik.
idak hanya itu,Puspita Martha juga sekaligus merayakan kelulusan lebih dari 1.900 siswa pada tahun ajaran 2012 dari ketujuh cabang sekolah kecantikannya yang berlokasi di Jakarta,Bandung,Yogyakarta,dan Solo.Adapun wisuda akbar tersebut diselenggarakan di Upper Room,Wisma Nusantara, Jakarta,dan diwakili oleh 600 wisudawan. “Sejak tahun 1972 ketika Puspita Martha didirikan,kami sudah meluluskan lebih dari 350.000 alumni,”kata Presiden Direktur Martha Beauty Gallery Bernard T Widjaja.
“Dari ratusan ribu lulusan tersebut, banyak di antara mereka yang sukses menciptakan lapangan kerja di bidang kecantikan,”imbuhnya. Atas alasan tersebut,sekaligus berkenaan dengan ulang tahun ke-75 dari sang pendiri,Dr Martha Tilaar,Puspita Martha juga menganugerahkan Beautypreneurship Awards,yakni sebuah penghargaan yang diberikan kepada 75 alumni Puspita Martha terpilih.
Wulan menyebutkan,pemberian apresiasi Beautypreneurship Awards tersebut juga sekaligus menunjukkan bahwa profesi make up artist sudah tidak lagi dipandang sebelah mata. “Terbukti telah banyak alumni sekolah ini yang sukses untuk menciptakan lapangan kerja.Tidak hanya di dalam negeri,juga di mancanegara,”tutur Wulan, sembari menambahkan tiga di antara penerima Beautypreneurship Awards merupakan para pengusaha yang sudah go international hingga Belanda dan Suriname.
Murni Srijani Dasai Djamin,alumnus Puspita Martha International Beauty School,yang memiliki basis bisnis di Suriname, mengatakan menjadi make up artist merupakan mimpi yang mewujud nyata. Alumni lainnya,Yunita Wowor, kini sudah memiliki bisnis yang berkembang dari salon kecantikan,spa,hingga wedding organizer.Bernard mengatakan, patokan sukses sebagai beautypreneur tidak berdasar pada kepemilikan gedung besar yang memuat salon kecantikan,spa,atau studio foto.
“Pada dasarnya,kami memang tidak mendidik mereka menjadi karyawan,untuk melamar pekerjaan di suatu tempat.Biasanya mereka mulai dari freelancer, kemudian berkembang jadi punya klinik dan karyawan.Tetapi (usahanya) ini tidak harus punya gedung.Mereka kreatif sekali dalam hal ini,”tutur Bernard.
Sumber : seputar-indonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.