Sabtu, 27 Oktober 2012 10:53 wib
Ilustrasi (Okezone)
POSO - Warga Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso Sulawesi Tengah membantah bila kampung mereka adalah basis kelompok teroris. Selama ini, warga Dusun Tamanjeka mengaku tidak pernah melihat hal-hal yang mencurigakan yang dikaitkan dengan aktivitas terorisme.
Tamanjeka sebuah dusun yang terletak di kaki Gunung Biru kini menjadi dusun yang sangat terkenal karena sering dikait-kaitkan dengan sejumlah peristiwa teror dan kekerasan yang terjadi di Poso Sulawesi Tengah. Dusun yang dihuni sekitar 60 keluarga ini merupakan bagian dari Desa Masani di Kecamatan Poso Pesisir.
Untuk sampai di Dusun Tamanjeka bukan hal yang mudah, karena harus melalui jalan produksi yang sangat rusak parah. Keterisoliran Tamanjeka ini diduga menjadi alasan dari kelompok pelaku kekerasan dan teror atau teroris memilih kawasan itu sebagai basis pergerakan mereka, khususnya di kawasan Gunung Biru.
Ketua Pembangunan Masjid Nur Hudah di Dusun Tamanjeka, ustad Syamsul mengatakan tingginya mobilitas aparat keamanan TNI- Polri yang masuk dikawasan itu telah menimbulkan ketakutan masyarakat. Ketakutan masyarakat itu merupakan hal yang alami karena warga Dusun Tamanjeka sangat jarang tersentuh dengan aparat keamanan apalagi dengan jumlah yang sangat besar.
“Yang pertama, jelas masyarakat merasa ketakutan dengan adanya aparat yang masuk akan tetapi itu alami. Karena kami disini jarang disentuh dengan aparat dan adapun dengan kejadian-kejadian terakhir, kami selaku tokoh masyarakat dan saya selaku ketua pembangunan masjid ditempat ini, saya sangat menyesal dan saya sangat menyayangkan kenapa ada oknum-oknum yang memanfaatkan keamanan kami selama ini ditempat ini. Sehingga dikampung kami ada kejadian yang diluar telah beredar bahwa ini adalah kegiatan terorisme padahal kami tidak tahu menahu tentang kegiatan tersebut,” kata Syamsul, Sabtu (27/10/2012).
Tokoh agama dan masyarakat itu menolak kalau dusun mereka disebut sebagai basis kelompok teroris. Karena selama ini masyarakat di Dusun Tamanjeka tidak pernah melihat kegiatan-kegiatan yang mencurigakan dan mereka juga tidak pernah tahu kalau ada orang orang baru yang masuk memanfaatkan situasi di Tamanjeka.
“Jadi saya berharap kepada semua media untuk disebarluaskan keluar bahwa kami tidak pernah setuju dan sepakat kalau kampung ini dikatakan sebagai sarang terorisme karena kami memang tidak pernah melihat kegiatan-kegiatan yang mencurigakan dan kami tidak pernah tahu kalau ada orang orang baru yang masuk memanfaatkan situasi yang ada ditempat ini,” tegas dia.
Saat ini Dusun Tamanjeka dijaga ketat oleh personel gabungan TNI-Polri. Dari tempat itu aparat keamanan juga memantau situasi di Gunung Biru yang diduga sebagai tempat dimana kelompok teroris berada.
Kapolda Sulawesi Tengah, Brigjend Dewa Parsana pada Kamis 25 Oktober kemarin, menyatakan pihak kepolisian Sulawesi Tengah yang didukung oleh TNI Angkatan Darat dari Batalyon 714 Sintuwu Marosso akan melaksanakan operasi khusus kepolisian yang terbagi atas operasi penegakan hukum dan operasi pengamanan kewilayahan. Namun, kapan operasi khusus itu dilaksanakan masih dirahasiakan.
Diperkirakan setidaknya 650 personil Polri dan tiga Kompi atau sekitar 300 personel TNI akan dikerahkan dalam operasi khusus penindakan kelompok teroris baik yang berada di Poso maupun di kabupaten lain di Sulawesi Tengah.
(Yoanes Lita/Sindo TV/hol)