Gotong Royong Kunci Suskes Program KB di Indonesia
13 Juli 2012, 08:38:28 Dilihat: 270x
Risna Nur Rahayu - Okezone
Jum'at, 13 Juli 2012 06:31 wib
Ilustrasi
JAKARTA – Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra), Agung Laksono, mengatakan, dalam upaya memajukan program Family Planning (FP) di Indonesia maupun dunia, gotong royong semua lapisan masyarakat merupakan kuncinya.
“Kemitraan merupakan nilai pelaksanaan Program KB di Indonesia. Karakter budaya bangsa yang selalu gotong royong, sehingga dalam pelaksanaan KB dilakukan secara bersama-sama oleh semua komponeen masyarakat,” kata Agung Laksono pada sesi plenary London Summit on Family Planning di London, dalam rilis yang diterima Okezone, Jumat (13/7/2012).
Dijelaskannya, dukungan masing-masing kelompok memang berbeda-beda sesuai dengan keemampuannya. Dia memisalkan, tokoh agama dan adat ayang menyampaikan informasi program KB kepada masyarakat melalui pengajian, dan pertemuan adat. Demikian juga lembaga dan organisasi kemasyarakatan menyampaikan pesannya melalui forum kemasyarakatan. “Kebersamaan semua pihak, merupakan kunci kesuksesan menunjang keberhasilan program KB,” ujarnya.
Lebih lanjut Menko Kesra memaparkan, program kemitraan dengan pihak swasta juga mendorong peningkatan program KB mandiri. Terbukti tingkat kesertaan KB mandiri meningkat dari 18 persen pada 1980 menjadi 69 persen pada 2007. “Sebagai anggota G20, Indonesia juga memiliki tanggung jawab untuk berbagi pengalaman dan pelajaran dengan sesama negara berkembang,” tegas Menko Kesra.
Sementara itu, dalam sesi paralel London Summit on Family Planning, Kepala BKKBN Sugiri Syarief, menjelaskan tantangan yang dihadapi pada masa desenteralisasi digulirkan tahun 2000 silam, namun baru disentralisasikan pada tahun 2004. Tenaga PLKB turun dratis dari 33 ribu orang di tahun 1990 menjadi sekitar 28 orang di tahun 2007.
Menurutnya, saat Program KB diserahkan kewenangannya pada tahun 2004, banyak pemerintah daerah yang tidak siap. Mereka tidak membuat lembaga pelaksana program KB, hanya sekitar 10% dari 440 kabupaten/kota.
“Kondisi Program KB bagai mati suri, telah memetik hasil, data sensus penduduk 2010, Indonesia menunjukkan gejala ledakan penduduk," kata Sugiri Syarif.
Dia menyebut Jumlah penduduk Indonesia saat itu tercatat 237,6 juta jiwa melebihi proyeksi dengan laju pertumbuhan 1,49 persen. Jika laju pertumbuhan penduduk tetap pada angka itu, diperkirakan penduduk Indonesia pada 2045 mencapai 450 juta jiwa, setara dengan Amerika Serikat. Untuk menyikapi hal tersebut, lanjut Sugiri, maka program KB dilakukan revitalisasi sejak tahun 2007 .
(ris)