Untuk latihan, biasanya 1 siswa penerbang menghabiskan waktu 1 jam.
Arry Anggadha
Lokasi pesawat jatuh di Halim (tvOne)
VIVAnews - Dunia penerbangan Indonesia kembali diselimuti awan hitam. Pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara jatuh dan menimpa 8 rumah warga. Sebanyak 11 orang tewas akibat peristiwa tersebut.
Pada hari nahas itu, Pesawat Fokker 27 nahas itu ternyata sudah dua kali terbang untuk latihan. "Jam 6 pagi, udah ada pelaksanaan training dan latihan pagi berjalan mulus," kata Kadispen TNI AU Marsma Azman Yunus saat dihubungi VIVAnews.co.id, Jumat 22 Juni 2012.
Kemudian, lanjut Azman, pada pukul 13.10, pesawat kembali digunakan untuk latihan bagi 2 siswa. "Pukul 13.10 take off dan 14.45 pesawat itu crash," ujarnya.
Azman menjelaskan, untuk latihan, biasanya 1 siswa penerbang menghabiskan waktu 1 jam. Namun, pada penerbangan kedua ada dua siswa penerbang yang ikut.
Sebelumnya, TNI AU menegaskan pesawat Fokker 27 dalam kondisi layak terbang. Pesawat itu sudah digunakan oleh TNI AU sejak 1977.
"Kondisinya normal, tidak ada kejadian mencurigakan," kata Kepala Sub Dinas Penerangan Umum TNI Angkatan Udara, Kolonel Penerbang Agung Sasongko Jati.
Menurut Agung, pesawat yang didatangkan dari Belanda itu rutin dirawat. Selain itu, pesawat juga sering digunakan mengangkut pejabat dan prajurit. "Sudah memiliki 14.936 jam terbang," katanya.
Delapan rumah rusak tertimpa pesawat Fokker 27 milik TNI Angkatan Udara. Tujuh dari penumpang Fokker dipastikan meninggal. Selain itu, empat orang yang berada di dalam salah satu rumah yang tertimpa juga dipastikan tewas. Selain itu 12 orang menderita luka. (sj)