Lapak Pemulung di Balik Kemewahan Senayan City
22 Juni 2012, 07:46:30 Dilihat: 265x

kiri: Iwan (34), kanan: akses jalan dari Senayan City menuju lapak pemulung. (Foto: Annisa Riris/UNJ)
JAKARTA - Kota Jakarta terkenal dengan segala bangunannya yang mengangkasa. Tetapi, Ibu Kota kita tercinta ini sebenarnya menyimpan banyak rahasia. 
Di bilangan Senayan, kita bisa menemukan sebuah rahasia yang menggambarkan kota Jakarta dari dua sisi. Di sepanjang jalan kawasan elit Ibu Kota ini, parade bangunan pusat perbelanjaan menjadi pemandangan sehari-hari; sebut saja Senayan City, Plaza Senayan, dan Senayan Trade Center. Kita juga bisa menjumpai sejumlah gedung perkuliahan yang tidak kalah mewah, kampus Bina Nusantara Internasional, dan bersebelahan dengan Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) atau UPDM(B). 
Namun siapa sangka, tidak jauh dari bangunan-bangunan megah tersebut, hadir sebuah kehidupan yang sangat berbeda dari yang tampak di muka. Banyak pemulung yang mengadu nasib di Jakarta, bersisian dengan kehidupan Senayan yang selalu terlihat "wah".
Kontradiksi kehidupan menghiasi hiruk pikuk seputaran Senayan setiap harinya. Kita tidak mengira akan menemukan profesi yang terkesan sangat berkelas bawah ini di antara mereka yang berdasi dan menenteng gadget mewah. Tidak hanya menjadi rahasia, fenomena ini juga mengandung masalah.
Siang itu Iwan berjalan memanggul karung dan menenteng tongkat untuk memulung. Pria asli Cianjur ini nekat mengadu nasib di Jakarta, dan menggantungkan hidup pada sebuah lapak tepat di belakang mall Senayan City. Sehari-hari, Iwan mencari barang-barang bekas yang biasa kita sebut sampah. Hasil kerjanya inilah yang dia salurkan ke lapak di belakang mall mewah nan wangi tersebut. "Enggak seberapa, Mbak, yang penting cukup buat makan," kata Iwan, Rabu (20/6/2012). 
Begitulah kehidupan yang dijalani Iwan. Dia tidak memikirkan untuk membeli baju bermerek mahal dan makan makanan enak. Bagi Iwan, yang terpenting hari ini dia bisa makan, dan besok mencari uang lagi buat makan. Sungguh sangat berbeda dengan pemandangan yang sering kita temui ketika mengunjungi berbagai mal di Jakarta, seperti Senayan City. Orang-orang kaya hilir mudik menggunakan kendaraan mewah kemana pun mereka pergi. 
Kontradiksi ini melahirkan degradasi perhatian publik. Orang tidak lagi memperhatikan hal-hal yang sudah jauh berbeda dengan kehidupan yang dijalaninya. Satu yang penting diterapkan adalah kemawasan diri, agar kita bisa menemukan sebuah kesetaraan dalam hidup. Pemulung atau profesi apa pun yang sangat jauh bersinggungan dengan kehidupan dalam kota Jakarta ini tidak akan berkurang ataupun berhenti jika tidak ada tindakan tegas dari warga maupun pemerintah yang berwenang.
Gambaran sosial ini akan menjadi sebuah pekerjaan rumah untuk kota Jakarta yang akan menginjak usia 485 tahun, 22 Juni mendatang. Semakin bertambah usia, maka kota seharusnya semakin matang pula dibawa ke garis kemakmuran. Senayan pun akan menjadi sorotan yang lebih baik dan adil tanpa adanya ketimpangan sosial yang disembunyikan.
Penulis: Annisa Riris Saputri 
Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) 
Juara I Okezone Ngampus: Be The Real Okezone's Journalist(//rfa)
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright © 2024 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.