Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan M Romahurmuziy mengapresiasi keputusan Polri yang akhirnya membatalkan konser penyanyi asal Amerika Serikat, Lady Gaga.
Politikus yang akrab disapa Rommy itu menilai batalnya konser bukti Polri merupakan institusi yang mampu mengawal moral bangsa sekaligus benteng Pancasila. "Ini juga bukti bahwa Polri adalah institusi mandiri, yang tidak tunduk pada tekanan asing," kata Rommy kepada VIVAnews.
Selain kepada kepolisian, Rommy juga memuji seluruh pihak yang teguh dalam menyuarakan penolakan terhadap kedatangan Lady Gaga. Partainya menyampaikan terima kasih kepada mereka semua.
"Ini menjadi pelajaran bagi seluruh promotor untuk lebih selektif ke depan dalam mendatangkan artis mancanegara," kata Rommy.
Rommy menegaskan Indonesia adalah negeri yang sangat terbuka terhadap seni dan budaya asing. Namun demikian, bukan berarti negeri ini tempat yang bebas nilai, di mana setiap orang bebas mengekspresikan diri tanpa aturan.
"Ada norma, peraturan, dan nilai-nilai luhur yang menjalin kesatuaan anak-anak bangsa, dan ini harus tetap kita pelihara dan junjung tinggi," ucapnya.
Pembatalan itu disampaikan kuasa hukum Big Daddy, Minola Sebayang, saat menggelar konperensi pers di Senayan City, Minggu, 27 Mei 2012. "Dengan berat hati kami menyatakan konser Lady Gaga tidak dapat diselenggarakan," ungkap Minola. Menurutnya, alasan pembatalan konser ini sangat rumit. (adi)
• VIVAnews