Hari ini keluarga atau kerabat korban Sukhoi Superjet-100 diberi kesempatan untuk melihat jenazah. Untuk meminimalisasi hal-hal yang tidak diinginkan, polisi menyiapkan sejumlah polisi wanita (polwan) untuk mendampingi keluarga korban.
Bripda Rita, salah satunya, ia biasa bertugas untuk meredam situasi-situasi traumatis yang bisa menimpa keluarga sebelum atau sesudah melihat jenazah.
"Kami juga diperintahkan untuk mendampingi keluarga sampai melihat jenazah, takut-takutnya ada yang histeris," kata Rita sambil tersenyum kepada VIVAnews.
Bripda Roudhotul Jannah menambahkan, para polwan ini datang juga untuk menghibur keluarga korban yang belum bisa menerima kepergian orang yang mereka cintai. Para polwan ini pun membagi tugas mereka dalam upaya mendampingi keluarga korban.
"Ya kami mungkin bisa menghibur keluarga korban supaya mereka tidak 'down'. Kami nanti menangani keluarga korban dibagi-bagi," terang Jannah dengan ramah.
Tidak kurang 15 polwan dikerahkan di RS Polri Soekanto ini untuk mendampingi keluarga. "Hal ini dilakukan untuk penanganan khusus dari polwan, dari Polda ada 15," kata Kepala Negosiator Polda Metro Jaya, Kompol Supriyatno.
Sementara itu, hingga pukul 10.30 WIB ini, sudah ada 15 keluarga yang datang untuk melihat. Mereka juga sudah mengisi absensi kepada tim Disaster Victim Identification (DVI).
Tim DVI kemudian akan memanggil keluarga sesuai dengan nomor urut di absensi untuk mendapatkan konseling dari tim psikolog yang sudah dipersiapkan. Ada 12 orang psikolog dari Ikatan Psikolog Seluruh Indonesia (IPSI).
Koordinator Bantuan Psikolog, Mira Rumeser konseling ini diberikan sebelum keluarga diizinkan melihat jenazah. Menurut Mira, hanya anggota keluarga terdekat saja yang diperbolehkan melihat jenazah.
"Mungkin tidak begitu nyaman. Akan melihat siapa yang kira-kira cukup kuat. Siapa yang kira-kira memenuhi syarat," ucap Mira.
"Jika mereka memaksa itu hak mereka, yang bisa kita lakukan menguatkan mereka. Karena bisa saja jadi trauma, biasanya gejala traumatik bisa muncul dua tiga bulan kemudian," kata dia.
Berikut keluarga korban yang telah mendaftar:
1. Andry Rudyantara, keluarga dari Dody Aviantara
2. Pritta Andriyani, keluarga Anton Daryanto
3. Nerry Witham, keluarga Rossi Ritham
4. Muawanah, keluarga Stephen Kamagi
5. Yosita Rachman, keluarga Donandu Rachman
6. Ade Muhtar, keluarga Deni Mutiara
7. Riyanto, keluarga Aditya Sukardi
8. Musa Sihombing, keluarga Kornel Sihombing
9. Citta Anggita, keluarga Gatot Purwoko
10. H. Firdaus, keluarga Heni Stevani
11. Siprianis Riza, keluarga Marsa Marcella
12. Wisnu Mughni Husdiana, keluarga Capt. Aan Husdiana
14. Dewi Citra Asmarani, keluarga H Herman Suladji
15. Boby Purbo Ariyanto, keluarga Raymundus Sukamto
(umi)
• VIVAnews