Polisi Tak Temui Jejak Orang Lain di Kematian Editor Metro TV
29 Juli 2020, 09:00:06 Dilihat: 422x

Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik kepolisian tidak menemukan jejak keterlibatan pihak-pihak lain dalam kasus kematian editor Metro TV, Yodi Prabowo. Hal itu berdasarkan hasil penyelidikan sejumlah barang yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) seperti helm, motor, handphone, hingga pisau yang diduga digunakan untuk melukai korban.
Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan bahwa semua hasil penyelidikan dan penyidikan selama kurang lebih dua minggu, hanya merujuk pada dugaan Yodi melakukan bunuh diri.
"(Penyidik) Tidak melihat kehadiran orang lain di sana (tempat kejadian perkara) berdasarkan hasil dari laboratorium forensik," kata Tubagus dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (25/7).
Menurut Tubagus semua barang di TKP hanya memperlihatkan sidik jari dan DNA milik Yodi Prabowo. Untuk meyakinkan hal itu, Tubagus mengatakan bahwa penyidik telah melakukan pengujian kepada orang-orang di sekeliling korban.
Lihat juga: Polisi Ungkap Kematian Editor Metro TV karena Bunuh Diri
"(Hasilnya) Tidak ada yang identik dengan apa yang tertinggal di TKP. Semuanya adalah milik korban," lanjut dia.
Polisi juga meminta keterangan sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian. Namun, tidak ada satupun yang mendengar keributan di sekitar tempat kejadian perkara.
Lokasi penemuan jasad, saat dilakukan olah TKP disimpulkan masih dalam keadaan rapi dan tidak menunjukkan tanda-tanda perkelahian.
Selain itu, penyidik tidak menemukan ada barang-barang milik korban yang hilang selama kejadian. Tubagus berkata keluarga korban sudah memastikan tidak ada barang Yodi yang hilang.
"Tidak terdapat luka lain kecuali luka di dada dan di leher. Tidak ada luka lain baik lecet maupun akibat benturan benda tumpul," kata dia.
Lihat juga: Polisi: Pisau yang Lukai Editor Metro TV Dibeli Sendiri
Jakarta Selatan, pada 10 Juli lalu.
Saat ditemukan jasadnya dalam keadaan telungkup. Darah bersimbah di bawah tubuhnya. Hanya saja, darah Yodi tidak tercecer di sekitar TKP.
Polisi hanya menemukan sedikit percikan darah korban di tembok dekat jasad itu ditemukan. Kemudian, polisi menemukan pisau di bawah tubuh editor video itu yang terlungkup.
Diduga kuat, alat tersebut digunakan untuk melukai korban hingga meninggal. Sementara, dari hasil pemeriksaan laboratorium forensik, polisi mendapati bahwa hanya terdapat sidik jari korban di pisau itu.
"Kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan (Yodi Prabowo) bunuh diri," kata Tubagus.
Lihat juga: Jalan Pulang Editor Metro TV Gelap, Polisi Sulit Cek CCTV
Dalam hal ini, penyidik belum dapat menyimpulkan motif korban melakukan tindakan tersebut. Hanya saja, kata dia, diduga kuat bahwa korban mengalami depresi.
Beberapa bukti pendukung yang didapatkan misalnya, bahwa selama penyidikan polisi menemukan ada transaksi pembayaran yang dilakukan korban di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta untuk pemeriksaan kesehatan dengan dokter ahli penyakit kelamin dan kulit.
Kemudian, setelah melakukan konsultasi dokter, korban melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan pengetesan penyakit human immunodeficiency viruses (HIV).
"Faktanya dia melakukan konsultasi di dokter penyakit dan kelamin. Apakah ini terkait dugaan bunuh diri, sangat terkait. Dengan kemungkinan munculnya depresi," kata dia.
Sumber : cnnindonesia.com
Share:

UN Videos

Java Coffee Culture and Festival Peneleh 2024
Rapat Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Sarjana ke - 56 dan Magister ke - 44
Wisuda Sarjana Ke 54 dan Magister Ke 42 Universitas Narotama

UN Cooperation

De Montfort Leicester University Alexandria University Chiang mai university Derby University
 
Essex I Coe Rel UTHM ICOGOIA University Malaysia PAHANG Universiti Utara Malaysia
 
National University Kaohsiung Taiwan Politeknik Sultan Mizan Zainal Abidin Prince Sultan University Quest Nawab Shah Pakistan Universiti Teknologi MARA
 
Universiti Kebangsaan Malaysia Universiti Malaysia Kelantan Universiti Malaysia Perlis Universiti Zainal Abidin Universiti Sains Malaysia
 
Universiti Pendidikan Sultan Idris Erasmus

 

INTAKINDO PT. Aria Jasa Konsultan Bumi Harmoni Indoguna Cakra Buana Consultan Ciria Jasa Consultant
 
Internasional Peneliti Sosial Ekonomi Teknologi PT. Jasa Raharja NOKIA INKINDO MASKA
 
Surabaya TV PT. Amythas General Consultant
 
       

 

Perkumpulan Ahli dan Dosen Republik Indonesia IT Telkom Surabaya Institut Aditama Surabaya Institut Teknologi Nasional Malang
 
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Politeknik Negeri Malang Universitas Pakuan Universitas Nasional Kualita Pendidikan Indonesia
 
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Politeknik Negeri Bali Sekolah Tinggi Agama Islam Salahuddin Pasuruan
 
Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul `Ula Nganjuk Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Al Anwar Mojokerto STIE NU Trate Gresik Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi Widya Gama Lumajang Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yapan Surabaya
 
STIE Pemuda STIKOSA STKIP PGRI Bangkalan STKIP PGRI Jombang STKIP PGRI Sidoarjo
 
STT Pomosda Nganjuk UINSA Universitas Mercu Buana Universitas Airlangga Universitas Darul `Ulum Jombang
 
Universitas Negeri Surabaya Universitas Brawijaya Malang Teknik Sipil Universitas Negeri Surabaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya UNIPDU
 
UNISLA UNISMA Universitas 45 Bekasi Universitas Dr.Soetomo UNITRI
 
Universitas 45 Surabaya Universitas Bondowoso Universitas Islam Madura Pamekasan Universitas Jember Universitas Maarif Hasyim Latif
 
Universitas Madura Universitas Merdeka Surabaya Universitas Bina Darma Universitas Wijaya Putra Universitas Padjajaran
 
Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Muhammadiyah Papua Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Universitas Muhammadiyah Surabaya Universitas Negeri Malang
 
Universitas Islam Raden Rahmat Universitas Widyagama Malang Universitas Pembangunan Nasional Veteran Surabaya UWIKA Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
 
UNIVERSITAS SUNAN BONANG TUBAN Universitas 17 Agustus Surabaya UNUGIRI Bojonegoro Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 
Akademi Pariwisata Majapahit  

 

Copyright (c) 2025 by UN | Universitas Narotama, All Rights Reserved.